Sahabat Akademia Group
Sahabat Akademia Group

Sahabat Akademia Group

Hubungi Kami

Mahasiswa UM Ciptakan Modul Ajar Aswaja Berbasis Competitive Learning untuk Tingkatkan Pembelajaran di Madrasah

Mahasiswa UM Ciptakan Modul Ajar Aswaja Berbasis Competitive Learning untuk Tingkatkan Pembelajaran di Madrasah

Mahasiswa Universitas Malang (UM) kembali berinovasi dalam dunia pendidikan dengan mengembangkan modul ajar Aswaja berbasis Competitive Learning. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah dan menjawab tantangan pendidikan di abad ke-21. Tim pengembang modul ini terdiri dari Mochammad Ja’far Amri Amanulloh, Mohamad Irvan Muzakky, dan Luhfi Maulida Rochmah, dengan bimbingan Dr. Rochmawati, M.Pd. Mereka berfokus pada pembelajaran Aswaja di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Raudhatul Muttaqien, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Mochammad Ja’far Amri Amanulloh, ketua tim pengembang, menjelaskan bahwa proyek ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap cara penyampaian pembelajaran Aswaja yang dirasa perlu lebih relevan dengan perkembangan zaman. "Pembelajaran Aswaja sangat penting dalam pembentukan karakter siswa. Oleh karena itu, modul ini dikembangkan agar nilai-nilai Aswaja dapat diserap dengan baik oleh siswa," kata Ja’far.

Modul ajar ini mengintegrasikan nilai-nilai Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) dengan pendekatan Competitive Learning. Setiap materi dirancang untuk mendorong partisipasi aktif siswa melalui diskusi, kerja kelompok, dan kompetisi akademik yang sehat. Modul ini juga disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka, yang memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

"Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi sekolah dan guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, dengan tujuan mengoptimalkan potensi setiap siswa," tambah Ja’far. Modul ini menyediakan berbagai sumber daya tambahan seperti video interaktif, kuis online, dan forum diskusi, yang memungkinkan siswa belajar secara mandiri dan kolaboratif.

Baca juga: Model Moderasi Agama Pada Pesantren Tradisional

Selain itu, modul ini mendukung pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), yang merupakan salah satu ciri khas Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, siswa dapat mengerjakan proyek yang berkaitan dengan nilai-nilai Aswaja, seperti kegiatan sosial, mini riset, atau media pembelajaran kreatif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dan mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.

Irvan, salah satu anggota tim, berharap modul ini dapat membantu guru dan pelajar dalam proses belajar mengajar. "Kami juga berharap ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi," ujar Irvan. Kepala Madrasah MTs Raudhatul Muttaqien, Ricky Habibullah, M.Kom., juga menyambut baik inisiatif ini. Ia mengapresiasi usaha mahasiswa UM dalam mengembangkan modul ajar yang diharapkan dapat bersaing dengan konten digital lainnya dan tetap relevan bagi siswa.

Ricky menambahkan bahwa modul ini perlu terus diperbarui dan dikembangkan agar tetap menarik dan relevan, serta mampu memberikan panduan yang jelas mengenai nilai-nilai moral dan etika. "Kami berterima kasih kepada tim dari Universitas Malang yang telah meluangkan waktu dan memberikan kontribusi untuk pengembangan pribadi siswa di sekolah ini," katanya.

Dengan modul ajar Aswaja berbasis Competitive Learning ini, diharapkan lembaga pendidikan lainnya juga terinspirasi untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mahasiswa UM, yang dipimpin oleh Mochammad Ja’far Amri Amanulloh, telah membuktikan kesiapan mereka dalam berkontribusi untuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.